You need to enable javaScript to run this app.

PENERAPAN SANKSI EDUKATIF

  • Senin, 02 Desember 2024
  • Berita
  • Abey
  • 2 komentar

Cianjur, 2 Desember 2024

Sanksi edukatif adalah sanksi yang diberikan kepada siswa dengan tujuan mendidik, baik untuk disiplin, akhlak, maupun kognitifnya. Sanksi edukatif diberikan dengan memperhatikan alasan siswa melakukan pelanggaran dan tidak menyakiti fisik maupun psikisnya. Sanksi edukatif dapat membantu siswa yang indisipliner menjadi lebih disiplin dan taat aturan. Selain itu, sanksi edukatif juga dapat membantu siswa untuk tetap berkesempatan mendapatkan pengajaran, menambah pengetahuan dan kemampuan mandiri, serta menjadi lebih dewasa.

Siswa datang terlambat ke sekolah maupun pulang sebelum waktunya bukanlah perilaku positif, sehingga diupayakan untuk bisa merubah kebiasaan buruk tersebut. Kemampuan untuk merubah sikap tersebut datang dari diri sendiri, dukungan orang tua dan guru. Ada berbagai macam penyebab kenapa siswa datang terlambat. Guru dan orang tua harus memahami terlebih dahulu penyebab siswa tersebut datang terlambat ke sekolah ataupun pulang sebelum waktunya. Setelah itu, harus ada tindakan untuk bisa  menghentikan perilaku negatif  tersebut dengan memberikan sanksi di sekolah.

Indikator penerapan sanksi bagi siswa SMK Fauzan berdasar pada absensi kehadiran  serta pembiasan sholat dhuha dan sholat dzuhur bagi siswa yang kehadirannya kurang dari 85%, selain belum bisa mengikuti Penilaian Sumatif Akhir Semester 1 tahun 2024/2025 siswa juga diberikan sanksi berupa menghafal susunan upacara bendera, Pembukaan UUD 1945, Pancasila, Janji Pelajar SMK Fauzan, Hymne dan Mars PII, Intisab PUI, Teks Do’a serta menyanyikan lagu Indonesia Raya didepan umum tepatnya dilapangan Masjid Jami’ Al-Mubarokah. Selain itu siswa juga diberikan tugas menulis artikel dengan tulisan tangan.

Sanksi tersebut yang diberikan bertujuan untuk langkah pendisiplinan dan bukan untuk mempermalukan siswa. Hukuman tidak boleh menurunkan martabat siswa karena dikhawatirkan siswa tidak akan menyadari kesalahannya, melainkan memiliki trauma yang membahayakan psikologisnya. Misalnya sanksi terhadap siswa yang tidak jujur adalah dengan meminta siswa berdiri di depan kelas dengan papan atau tulisan “tidak jujur.” Hal seperti ini sebaiknya dihindari. Jika ada siswa yang tidak jujur berikan konsekuensi yang membuat siswa benar-benar sadar akan kesalahannya.

~ Abey

Foto siswi SMK Fauzan yang sedang menghafal

Siswi SMK Fauzan

Foto siswa SMK Fauzan yang sedang menghafal

Bagikan artikel ini:

2 Komentar

"Kita sebagai orang tua siswa sangat mendukung"
02 Dec 2024 18:31 Deri Hidayat
"Awesome"
02 Dec 2024 15:45 Jhon

Beri Komentar

Drs. Wawan Rodhibillah

- Kepala Sekolah -

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kepada Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerah Nya...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Performa Websie Kami?

Hasil
Banner